Salah satu makanan ringan paling populer saat masih di jaman saya SD tak lain adalah Kue Serabi. Sampai saat ini pun kadang merasa kangen untuk mencicipi resep serabi dijaman 90 an tersebut. Untuk itulah beberapa kali ini saya mencari beberapa informasi mengenai kue tradisional ini sehingga terciptalah salah satu postingan ini. Meski bukanlah kue favorit, serabi mampu menaklukkan hati siapa saja. Sebab meski berbentuk bulat pipih, bahan utama yang terbuat dari tepung dapat mengenyangkan perut yang memakannya. Itulah salah satu kelebihan dari kue serabi yakni dapat mengenyangkan perut yang sedang kelaparan dikarenakan belum sarapan pagi. Entah ini kebetulah atau sekedar menciptakan makanan dari bahan tepung beras. Yang jelas makanan ini dapat di sajikan kapan saja dan dalam kondisi apa saja tetap enak dimakan. Namun, yang paling saya suka memakannya dalam kondisi masih hangat. Hmmm.... rasanya luar biasa lezat, apalagi sausnya terasa manis.
Resep Serabi ada dua macam yakni kue dan saus. Resep kue berasal dari santan sebanyak 550 cc dari 1/2 butir kelapa. Tepung beras 300 gram, kelapa setangah butir di parut kemudian di kukus. Garam satu sendok teh, air perasan daun pandan sebagai pewarna makanan hijau sebanyak 50 cc. Sedangkan dalam proses pembuatan saus, yang dibutuhkan adalah santan kental 500 cc, gula jawa 100 gram, daun pandan 1 lembar, garam 1 sendok teh, Nangka di potong dadu.
Cara membuat serabi yakni dengan merebus santan di aduk - aduk sampai mendidih, angkat dan biarkan sampai hangat suam kuku. Aduk bahan adonan hingga merata seperti tepung beras, kelapa, dan garam. Tuang air pandan dan santan secara perlahan sedikit demi sedikit sambil aduk adonan dan dipukul - pukul. Diamkan kurang lebih selama 30 menit. Sambil mendiamkan adonan, siapkan cetakan serabi yang terbuat dari tanah liat. Panaskan cetakan hingga benar - benar panas, masukkan kelapa untuk lebih lanjut lagi silahkan baca di halaman Resep Serabi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar